'Til We Meet Again: A Memoir of Love and War

'Til We Meet Again: A Memoir of Love and War

Sejarah Bagaimana menentukan fakta sejarah yang benar lagi tepat

Bagaimana menentukan fakta sejarah yang benar lagi tepat

cara menelusuri kebenaran dari fakta sejarah:

menelusuri asal fakta (siapa yang menyebar atau menceritakan, sehingga banyak diketahui). dalam posisi ini, saksi sejarah atau yang menyaksikan peristiwa adalah sumber orisinal dari fakta sejarah atas peristiwa yang terjadi.

kalau fakta ini dibuat dan dipublikasikan oleh pewawancara kepada narasumber, dimana narasumber adalah saksi langsung sejarah atas peristiwa yang terjadi. maka, si pewawancara atau beserta tim yang menyebar dan mempublikasikan fakta sejarah adalah perantara atau pihak lain setelah saksi sejarah. dimana dalam kasus ini mereka sebagai pihak kedua yang menyebar dan mempublikasikan fakta sejarah dari saksi langsung

semoga terbantu

by : lonerman

Jawaban dan Penjelasan:

1. Pertanyakan dari mana Sumbernya.

           A. Sumber Primer (Utama). Sumber Primer ditulis langsung oleh Pelaku atau Saksi Mata Peristiwa Sejarah (langsung) merupakan fakta dan sumber yang sangat kuat sehingga tidak dapat diganggu gugat dan boleh mengabaikan sumber sekunder karena ditulis langsung oleh Pelaku maupun Saksi Mata suatu Peristiwa Sejarah.

                  Contoh: Pelaku menulis Biografi tentang dirinya sendiri, dan/atau Keluarga dekat menulis tentang Saya meski Saya sudah meninggal.

                  Contoh lainnya: Prasasti-prasasti, Kitab Negarakertagama, Biografi langsung dan sebagainya.

           B. Sumber Sekunder (Pendukung). Sumber Sekunder ditulis oleh penulis bukan Pelaku maupun Saksi Mata Peristiwa Sejarah sehingga dikatakan kurang kuat.

                  Contoh: Saudara jauh menulis tentang biografi hidup Saya hanya berdasarkan cerita dari "katanya" maupun mengandung mitos, serta ditulis saat sezaman maupun tidak sezaman. Jika bukan sezaman (alias ditulisnya semakin jauh dari zaman maka harus ditolak) sehingga tidak boleh dijadikan sebagai fakta Sejarah.

                  Contoh lainnya: Serat Pararaton, Babad Tanah Jawi dan sebagainya.

2. Gunakan Teknik 5W: What (Apa berbentuk sumber itu?); Who (Siapa penulis/pembuat?); When (Kapan dibuat/ditulis?); Where (Di mana dibuat/ditulis?); Why (Kenapa/Untuk apa tujuannya ditulis?) + 1H: How (Bagaimana sumber sejarah itu digunakan?).

[answer.2.content]